Selamat datang di aplikasi kenalin

Apa itu Kesehatan Mental?

Kesehatan mental adalah kondisi sejahtera di mana seseorang dapat menyadari kemampuan diri, mampu menghadapi tekanan hidup, bekerja secara produktif, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat (WHO, 2005).

Siapa itu Ibu Hamil?

Ibu hamil adalah wanita yang mengandung janin dalam rahim akibat pembuahan sel telur oleh spermatozoa. KBBI

Kesehatan Mental Ibu Hamil

Ibu hamil menyadari kemampuannya dalam menjalani kehamilan dan mengasuh anak. Depresi selama kehamilan dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental ibu serta perkembangan janin. Depresi prenatal yang tidak ditangani dapat menyebabkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan kelahiran prematur (Grote, dkk, 2010). Depresi juga meningkatkan risiko preeklamsia, hipertensi gestasional, dan gangguan sistem imun yang mempengaruhi kesehatan janin.

Pentingnya Kesehatan Mental Ibu Hamil

Ibu hamil rentan terhadap masalah kesehatan mental karena perubahan fisiologis dan psikologis yang terjadi selama kehamilan. Depresi prenatal yang tidak ditangani sering berlanjut menjadi depresi pasca persalinan, yang berdampak buruk pada interaksi ibu dan anak. Di Indonesia, depresi prenatal dapat mengganggu perawatan kehamilan dan memperburuk kondisi kesehatan ibu dan janin (Sari, 2021).

Apakah ibu-ibu pernah mendengar kata depresi?

Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang paling sering terjadi. Depresi merupakan gangguan suasana hati (mood) atau kesedihan yang mendalam. Depresi kehamilan disebabkan adanya kerentanan biologis dalam diri wanita yang berintraksi dengan perubahan hormon yang cepat saat kehamilan, persalinan dan nifas atau setelah melahirkan. (Kusumawati dkk. 2020)

Siapa saja yang bisa terkena depresi?

Seseorang memiliki kerentanan masing-masing yang dibawa dari orang tua sejak lahir. Jika kerentanan genetic tesebut berinteraksi dengan paparan tekanan luar (stressor) maka sesorang akan mengalami gangguan, seperti depresi. Setiap orang beresiko mengalami depresi terutama pada wanita hamil.

Apa penyebab depresi pada Wanita hamil?

Depresi ini tidak muncul secara tiba-tiba, ada beberapa hal yang menyebabkan depresi ini muncul pada ibu hamil yaitu adanya tekanan dari luar disertai dengan perubahan hormon. Ada beberapa factor lain yang memicu tekanan (stressor) antara lain: 1. Biokimia, biasanya karena kurangnya zat kimia makanan tertentu missal: kurangnya zat besi yang mengakibatkan anemia. 2. Psikologi, adanya tekanan emosional (masalah keluarga) 3. Sosial, hubungan yang kurang harmonis 4. Budaya, adanya larangan-larangan tertentu selama hamil 5. Sifat Pribadi, sifat mudah marah dan tempramen 6. Hubungan timbal balik

Kapan depresi maternal dapat terjadi?

Depresi ini bisa terjadi pada setiap kehamilan terutama pada kehamilan pertama yaitu pada trimester pertama (tiga bulan pertama), cenderung menurun pada trimester kedua dan meningkat kembali pada tiga bulan terakhir sampai dengan menjelang persalinan. Tekanan yang dapat memicu terjadinya depresi 1. Khawatir terhadap bayi yang akan lahir 2. Wanita hamil yang mengetahui janin dengan resiko 3. Ketika mendekati persalinan sejumlah Wanita takut terhadap nyeri melahirkan Wanita dengan komplikasi kehamilan cenderung memiliki ketakutan dua kali lebih besar terhadap kelemahan bayinya dan menjadi depresi

Apa Gejala-Gejala yang di alami sebagai tanda awal depresi pada ibu hamil?

Gejala yang dirasakan setiap orang saat mengalami tekanan batin bisa berbeda-beda. Namun, penderita tekanan batin umumnya akan mengalami beberapa gejala berikut ini: 1. Cemas, khawatir, atau gugup berlebihan 2. Perhatian mudah teralihkan atau sulit berkonsentrasi 3. Mudah marah dan frustasi 4. Menghindar atau tidak mau bertemu orang lain 5. Sering absen dari pekerjaan atau sekolah 6. Tidak merawat diri dengan baik, misalnya menjadi jarang mandi atau berganti pakaian 7. Jarang atau tidak mau keluar rumah 8. Hasrat seks atau libido berkurang

Apa Dampak Depresi Terhadap Kehamilan?

Depresi selama kehamilan dapat menyebabkan janin berisiko mengalami gangguan perkembangan, lahir dengan berat badan rendah, atau lahir prematur. Depresi yang berlanjut juga dapat membuat ibu kurang memiliki keinginan untuk merawat bayinya.

1. Gangguan terhadap tumbuh kembang janin

Stres ibu hamil dapat menurunkan tumbuh kembang janin, meningkatkan risiko bayi dengan berat badan rendah, atau lahir prematur.

2. Gangguan terhadap perkembangan otak janin

Stres kronis pada ibu hamil bisa menyebabkan kelainan pembentukan otak janin, meningkatkan risiko gangguan mental pada janin di kemudian hari.

3. Memengaruhi pertumbuhan bayi

Kortisol yang berlebihan akibat stres bisa mengganggu pertumbuhan bayi dan menyebabkan kelahiran prematur.

4. Pasokan oksigen yang berkurang

Stres meningkatkan hormon yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi suplai oksigen ke janin dan mengganggu perkembangannya.

A. Pentingnya Memelihara Perasaan Bahagia

• Mensyukuri hari-hari menjadi ibu hamil
• Lakukan hal-hal positif yang menyenangkan
• Perbanyak istirahat dan aktif berolahraga
• Konsumsi makanan sehat
• Jangan lupakan momen bercinta
• Rutin memeriksakan kandungan

B. Strategi Mencegah Depresi

• Edukasi dan kesadaran diri
• Dukungan sosial dari pasangan dan keluarga
• Konseling dan psikoterapi
• Manajemen stres melalui relaksasi dan yoga
• Pemantauan rutin oleh tenaga kesehatan

A. Macam Dukungan Sosial Suami

• Bantuan fisik dan emosional
• Bimbingan dan nasihat
• Umpan balik dan solusi
• Partisipasi keluarga dalam kegiatan yang menyenangkan

B. Bentuk Dukungan Keluarga

Meliputi dukungan emosional, informasi, instrumental, apresiasi, dan spiritual untuk ibu hamil.

C. Dukungan Suami terhadap Kehamilan

Suami harus menjadi penyemangat dan membantu mengurangi rasa cemas pada istri selama kehamilan. Misalnya, dengan mengajak berbelanja kebutuhan bayi untuk mengalihkan rasa takut terhadap persalinan.

A. Gangguan Psikologis pada Ibu Hamil

Kehamilan dapat mempengaruhi kondisi psikologis wanita, termasuk munculnya harapan tentang dirinya dan bayinya. Konflik batin, kecemasan, dan depresi sering kali dialami ibu hamil, terutama jika didiagnosis adanya kelainan pada kehamilan mereka.

Bentuk Gangguan Psikologis

• Insomnia atau sulit tidur
• Perasaan tidak berarti
• Perasaan malu atau bersalah
• Perasaan kecewa
• Tekanan batin dan depresi
• Stres

B. Alat Ukur Faktor Kecemasan

Kecemasan ibu hamil diukur menggunakan PSRS (Pregnancy Stress Rating Scale). Alat ini mengukur kecemasan ibu hamil dalam beberapa kategori, termasuk keamanan, perubahan peran, dukungan sosial, dan penampilan fisik. Berikut skala penilaiannya:

• 36 – 72 = Kecemasan ringan
• 73 – 108 = Kecemasan sedang
• 109 – 144 = Kecemasan berat
• >144 = Kecemasan berat sekali (panic)